Kiprah 4 Rookie MotoGP 2017, Siapa Paling Bersinar?

Johann Zarco, Jonas Folger, Alex Rins, dan Sam Lowes. Copyright: Grafis:Yanto/Indosport.com

Berita Terkini  - Separuh musim MotoGP 2017 telah berlalu. Dari sembilan seri balapan yang telah berlangsung, Marc Marquez berdiri di posisi teratas papan klasemen sementara. Bersama Maverick Vinales, Andrea Dovizioso, Valentino Rossi, dan Dani Pedrosa, Marquez masih bersaing ketat untuk menggondol gelar juara dunia MotoGP musim ini.

Dari sembilan seri balapan, banyak kejutan yang terjadi, termasuk dari para rookie yang mampu mencuri perhatian karena penampilan impresifnya.

Jika di musim lalu hanya ada Tito Rabat yang menjadi pendatang baru, musim ini menghadirkan Jonas Folger dan Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3), Alex Rins (Suzuki Ecstar), dan Sam Lowes (Aprilia Racing).

Lantas bagaimana kiprah keempatnya selama separuh musim ini? INDOSPORT coba mengulas perjalanan masing-masing pembalap dalam upaya mereka mengikuti jejak Maverick Vinales saat didapuk sebagai Rookie of The Year 2015.

Johann Zarco. Copyright: Indosport.com

Johann Zarco (Monster Yamaha Tech3)

Pembalap 26 tahun ini terjun ke kelas MotoGP berbekal gelar juara dunia Moto2 pada 2015 dan 2016. Di balapan seri pertama musim ini di Qatar, Zarco langsung mencuri perhatian dengan mengunci posisi keempat untuk start. Saat balapan pun, pembalap Tech3 ini sempat memimpin hingga putaran enam. Sayangnya ia terpelanting dari motor dan tak dapat melanjutkan balapan.

Di seri Spanyol, Zarco hanya terpaut sekitar tiga detik dari Jorge Lorenzo untuk mendapatkan podium. Namun di seri berikutnya, ia mampu berjaya di GP Prancis yang merupakan rumahnya sendiri. Setelah memulai balapan di posisi ketiga, Zarco berakhir naik podium di peringkat kedua.

Dalam dua seri berikutnya, Zarco mampu mempertahankan posisi di tujuh besar. Di GP Belanda, ia sukses mendapatkan pole position perdananya di kelas ini. Namun, ia tak mampu tampil konsisten dan melorot di akhir balapan hingga hanya finish di posisi ke-14.

Di papan klasemen sementara, pembalap bernomor 5 ini berada di posisi keenam dengan mengoleksi 84 poin. Dengan hasil ini, ia menjadi rookie dan juga pembalap satelit dengan posisi terbaik. Maka tak heran dengan penampilan impresifnya di setengah musim ini, Zarco sudah langsung ditawari kontrak perpanjangan satu tahun dari Tech3. Bahkan ia digadang-gadang akan menjadi pengganti Valentino Rossi suatu saat di Yamaha.

Jika Zarco mampu mempertahankan konsistensi, bukan tak mungkin ia meraih gelar rookie terbaik musim ini.

Statistik:
Poin: 84
Klasemen sementara: 6
Posisi start terbaik: 1 (GP Belanda)
Posisi finis terbaik: 2 (GP Prancis)

Total: 9 start (1 podium, 1 DNF)

Jonas Folger di podium GP Jerman 2017. Copyright: Twitter/Monster Energy

Jonas Folger (Monster Yamaha Tech3)

Jonas Folger menjadi rookie terbaik kedua di separuh musim pertama kali ini. Ia naik kelas ke MotoGP setelah tiga kali meraih kemenangan dan 11 kali naik podium di tiga musim Moto2. Pada Mei 2016, ia dipinang Tech3 untuk menjadi rekan setim Johann Zarco di kelas premier.

Di balapan debutnya di Qatar, Folger memulai balapan dari posisi kedelapan dan berakhir di posisi kesepuluh. Di seri-seri selanjutnya, ia belum bisa mendapatkan hasil konsisten. Finis di posisi keenam di Argentina dan Catalunya, tetapi sempat tercecer di posisi 13 di GP Italia.

Namun seperti Zarco, Folger menunjukkan kemampuan terbaiknya saat berlaga di hadapan pendukung sendiri. Di GP Jerman, ia menyelinap di antara dua pembalap Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, yang berdiri di podium. Ia finish kedua dengan selisih 3,310 detik dari Marquez.

Tak mau kehilangan salah satu pembalap potensialnya, Tech3 pun memberikan perpanjangan kontrak satu tahun kepada Folger untuk musim depan.

Folger kini berada di peringkat ketujuh pada tabel klasemen dengan 71 poin. Ia berselisih 13 poin dari rekannya, Zarco dan bersaing untuk mengunci gelar Rookie of The Year musim ini. Apalagi Manajer Tim Tech3, Herve Poncharal, sudah menargetkan salah satu dari dua pembalapnya untuk meraih gelar pendatang baru terbaik.

Statistik:
Poin: 71
Klasemen sementara: 7
Posisi start terbaik: 5 (GP Jerman)
Posisi finis terbaik: 2 (GP Jerman)
Total: 9 start (1 podium, 1 DNF)

Alex Rins. Copyright: Indosport.com

Alex Rins (Suzuki Ecstar)

Pembalap 21 tahun ini digandeng tim pabrikan Suzuki di musim ini setelah finish di peringkat ketiga dalam kejuaraan Moto2 2016. Namun tak seperti musim debutan di Moto2 pada 2015 lalu, Rins tak menjalani separuh musim awal dengan baik. Dari sembilan balapan awal di Moto2 2015, ia sudah naik podium empat kali dan berakhir sebagai rookie terbaik musim tersebut.

Sementara di kelas MotoGP, Rins baru balapan empat kali dan satu di antaranya tak dapat diselesaikan (DNF). Lima seri lainnya dilewatkan pembalap 21 tahun ini karena ia cedera setelah kecelakaan di FP3 GP Amerika Serikat.

Padahal di seri pertama di GP Qatar, Rins sudah memulai musim dengan meyakinkan. Ia menyelesaikan balapan di posisi sepuluh besar. Di dua seri belakangan, ia malah melewati garis finish di posisi buncit.

Rins pun berada di posisi 22 di papan klasemen dengan hanya tujuh poin, hanya mencatat rata-rata 1,75 poin di setiap balapannya. Namun Suzuki memang tampil tak terlalu kompetitif di musim ini. Rekan setim Rins, Andrea Iannone, hanya berada di posisi ke-16 di papan klasemen.

Statistik:
Poin: 7
Klasemen sementara: 22
Posisi start terbaik: 17 (GP Belanda)
Posisi finis terbaik: 9 (GP Qatar)

Total: 4 start (1 DNF)

Sam Lowes. Copyright: Indosport.com

Sam Lowes (Aprilia Racing Team Gresini)

Setelah memenangkan Supersport World Championship di 2013, Sam Lowes langsung berlaga di kelas Moto2. Di kelas ini, ia meraih tiga kemenangan dan naik podium sebanyak 11 kali. Ia lalu dikontrak tim Aprilia Racing Team Gresini untuk berlaga di MotoGP untuk musim 2017.

Di balapan debutnya di Qatar, Lowes finis di posisi buncit setelah memulai balapan di posisi tiga dari belakang. Dari sembilan seri yang telah dilalui, pembalap Inggris ini tak menyelesaikan balapan sebanyak empat kali.

Pencapaian terbaiknya adalah saat finish di posisi ke-14 di GP Prancis, hanya berada satu posisi di depan Sylvain Guintoli yang finish paling belakang. Dari balapan ini, ia meraih dua poin pertamanya dan membuatnya berdiri di peringkat ke-24 di papan klasemen sementara, paling belakang dari pembalap-pembalap lain di musim ini.

Statistik:
Poin: 2
Klasemen sementara: 24
Posisi start terbaik: 10 (GP Belanda)
Posisi finis terbaik: 14 (GP Prancis)
Total: 9 start (4 DNF)
Back To Top