Nostalgia Kelam Kerusuhan Mei 98 Bergema di Media Sosial

http://infonewsharian.blogspot.com/

TEKNO - Bernadette Maria bergegas mengemas barang-barangnya ke dalam tas merah yang sudah disiapkan sang ibu sejak beberapa minggu sebelumnya. Kala itu, pagi menjelang siang di pertengahan Mei 1998, Bernadette dan keluarganya menjadi salah satu dari ribuan orang Indonesia yang dilanda cemas.

Bagaimana tidak, ia tinggal di kawasan dekat Universitas Trisakti, di mana mayoritas warganya merupakan keturunan etnis China yang notabene adalah sasaran utama kerusuhan Mei 98.

Ia menceritakan kembali detik-detik menegangkan yang dialami kala itu lewat akun Twitter personalnya, @doggudoggu. Hari ini, Jumat (12/5/2017), tepat menandai 19 tahun insiden berdarah Mei 98.

Bernadette ingat betul ketika ia dan ibunya harus kabur ke sebuah hotel di bilangan Jakarta Pusat untuk mengamankan diri, sementara sang bapak entah di mana keberadaannya. Ia juga ingat ketika melihat seorang pria dewasa berlumuran darah di depan matanya.

Tak cukup hanya melihat, Bernadette pun mendengar kabar-kabar mengenaskan. Soal anak teman ibunya yang diperkosa, kebakaran di Slipi Jaya, dan penjarahan tak beradab yang menyisakan tangis.

"Mei 98, jam segini, gue sama nyokap lagi cepet2 packing tas sebelum dijemput sopir bokap dan ngungsi ke hotel Shangrila. Gue lupa tanggalnya" Ujar Bernadette .

Bukan cuma Bernadette yang membagikan nostalgia kelam pada Mei 1998. Netizen lainnya di Twitter berbondong-bondong melontarkan keadaan mereka kala itu -apa yang sedang mereka lakukan dan bersama siapa.

Mande Austriono bercerita saat Mei 1998 ia harus wara-wiri mengantar ibunya ke Sekolah Komando Angkatan Darat Bandung. Menurut dia, semua tentara di Kota Lautan Api itu wajib standby di kantor mereka.

Ibunya yang kala itu berusia 53 tahun pun tetap dikasih senjata. Semua kendaraan tempur tank sudah dalam posisi siaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan pada Mei 1998.

"Mei 1998. Bolak balik nganterin nyokap ke SeskoAD Bandung. Semua tentara, baik yg staf mesti pake baju loreng. Bandung Siaga 1." Ujar Mande Austriono.

Cerita tersebut adalah segelintir dari banyak cerita duka dan luka yang masih membekas hingga sekarang dari peristiwa Mei 98. Peristiwa Mei 98 sendiri bisa dibilang sebagai kerusuhan rasial terhadap etnis China.

Insiden ini diawali dari krisis finansial Asia yang berdampak pada keruntuhan ekonomi di Indonesia, sehingga pemerintah Orde Baru dikritik massa. Mahasiswa turun ke jalan, lantas empat mahasiswa Universitas Trisakti tertembak dan meninggal dalam demonstrasi 12 Mei 98.

Ini memicu konflik yang lebih besar hingga kelompok etnis China terkena dampaknya. Akhirnya Presiden Soeharto tumbang dan lahirlah Kabinet Reformasi di bawah kepemimpinan BJ Habibie.

Selain kicauan tentang nostalgia Mei 98, linimasa Twitter juga diramaikan dengan doa, harapan, dan dendam yang masih membara atas peristiwa Mei 98. Anda bisa memantaunya lewat tanda pagar #mei98, kata kunci “jam segini mei 98”.
Labels: tekno

Thanks for reading Nostalgia Kelam Kerusuhan Mei 98 Bergema di Media Sosial. Please share...!

Back To Top